Tujuh Nama Bakal Calon Kepala Desa Helvetia Mulai Beredar

Sebarkan:

Teks foto : Ketua P2K Desa Helvetia Drs. Idham Hasibuan (berpeci) dan Ketua BPD Awaludinn, SH.

TOPJURNALNEWS.COM - Meski belum mendaftar secara resmi namun sedikitnya 7 (tujuh) nama bakal calon Kepala Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang kini beredar di masyarakat. Nama-nama ini pun mulai melakukan sosialisasi ke dusun-dusun.

Menurut keterangan, Panitia Pemilihaan Kepala Desa (P2K) Desa Helvetia, yang diketuai Drs Idham Hasibuan,  sudah membuka pendaftaran bakal calon sejak tanggal 27 Desember dan akan berakhir 6 Januari 2022 mendatang. Sesuai surat edaran Bupati Deli Serdang, di antara persyaratan bakal calon adalah Warga Negara Indonesia, dan tidak sedang dicabut hak politiknya. Tidak pernah menjabat Kepala Desa selama tiga kali berturut-turut dan bersedia tinggal dan menetap di Desa Helvetia jika terpilih sebagai Kepala Desa.

Sebagai Desa di batas kota Medan dan menjadi Ibukota Kecamatan Labuhan Deli,  menjadi Kepala Desa di Desa berpenduduk sekitar 14.536 jiwa ini memang menggiurkan. Ini terbukti setidaknya dari Pilkades tahun 2017 ada 5 orang yang bertarung untuk menjadi Kepala Desa. Saat ini nama yang terpilih adalah Agus Sailin yang samai saat ini masih menjabat Kepala Desa Helvetia.

Dalam kontestasi yang dijadwalkan berlangsung bulan Maret 2022 mendatang, setidaknya ada tujuh nama yang beredar saat ini dan digadang-gadang akan maju menjadi calon Kepala Desa Helvetia. Mereka adalah Herry Suhendra, Aryo, dua nama yang berasal dari unsur BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Agus Sailin sang petahana, Agus Salim, Suhendri alias Joblek, dan Jauhari Nasution, ST Kepala Dusun, serta satu nama lagi disebut-sebut warga Tionghoa dari Dusun 5. Tujuh nama inilah yang sekarang sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat Helvetia yang akan menjadi pemilihan dalam pesta Pemilihan Kepala Desa Helvetia bulan Maret mendatang.

Beberapa anggota masyarakat Desa Helvetia yang dimintai komentarnya, mengaku belum melihat nama yang betul-betul bisa diunggulkan untuk menjadi Kepala Desa dan mampu membawa perubahan signifikan terhadap Desa bersejarah yang dikenal  sebagai pusat perkebunan tembakau Deli di era Kolonial itu.

"Dengan bantuan sebesar Rp 1,8 Milyar tiap tahun dari Dana Desa, seharusnya Helvetia bisa lebih baik dari sekarang. Apalagi kita punya banyak sekolah swasta di sini. Tapi apa kontribusi sekolah-sekolah swasta ini kepada Desa Helvetia selama ini?" ujar Samion Barus, salah seorang warga Helvetia. Seharusnya  Kepala Desa mampu menggali potensi-potensi yang ada untuk lebih cepat dan terarah dalam membangun Helvetia, tambahnya.

Sementara itu menurut Ketua P2K, Drs Idham Hasibuan, sampai Rabu (29/12), belum satu nama pun yang mendaftarkan diri ke sekretariat P2K di kantor Kepala Desa Helvetia. "Mungkin para calon sedang menyiapkan berkas-berkas kelengkapan persyaratan barangkali," katanya.(Din/SA)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini