Flu Babi Serang Peternakan di Simalingkar B Medan

Sebarkan:

TOPJURNALNEWS.COM - Ratusan Peternakan Babi di Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, terpapar virus H1N1, Selasa (28/11/2022). 

Flu babi kembali menyerang Ratusan Peternakan di Kota Medan, akibatnya ratusan Babi pun mati, menyebabkan penurunan harga jual. 

Menurut salah satu Peternak Babi yang berada di Simalingkar B, Heri Ginting mengatakan, flu babi kembali menyerang Peternakan sejak bulan Oktober 2022.

Dikatakannya, sejak terpapar Virus Flu Babi,sebanyak 11 ekor ternaknya telah mati dan 10 ekor babi yang ia pelihara sudah tidak mau makan. 

"Sejak bulan Oktober mulai diserang flu babi peternakan kami, babi yang ku pelihara sudah 11 ekor mati,"kata Heri Ginting.

Heri mengatakan, ciri ciri virus H1N1 yang menyerang ternaknya seperti, Babi tersebut tidak mau makan, darah keluar dari mulut, hidung dan pada puting susususu, serta pada tubuh babi muncul bintik bintik merah. 

Sambungnya, sejak terpapar pun ia sudah mengambil tindakan seperti yang diarahkan dari Gerakan Peternak Babi Indonesia, untuk menyuntikkan obat, namun ternak tetap tak terselamatkan. 

"Ciri cirinya berawal babi itu sudah gak mau makan, kami pun sudah berkonsultasi dengan Balai GPB dan sudah diberikan obat untuk disuntik, tapi tetap gak terselamatkan,"ucap Heri.

Heri menyebutkan, di wilayah Simalingkar B sekitar 100 peternak yang sudah terpapar Flu Babi, dan di Kwala Bengkala 200 peternak. 

"Disini sudah 100 peternakan yang terpapar, di Kwala Bengkala 200 Peternak,"jelasnya.

Dia menuturkan, akibat flu babi tersebut pun, harga jual daging babi mengalami penurunan yang sangat drastis, dimana dulunya harga per kilogram daging babi dari peternak berkisar Rp. 65 ribu, Namun sejak bulan Juli harga babi menjadi Rp. 35 Ribu, serta terkadang babi pun dijual per ekornya hanya Rp. 500 ribu hingga Rp. 700 Ribu. 

"Turun drastis harga babi sekarang sejak bulan Juli kemarin, kadang pun babi yang terpapar kami jual utuh dengan harga yang tidak sesuai, daripada rugi total,"ungkapnya.

Heri menyebutkan, sejak tahun 2019 para peternak Babi yang melakukan unjuk Rasa di Kantor DPRD Sumatera Utara untuk mencarikan solusi penanganan flu babi, saat itu juga para peternak dikatakannya telah melakukan RDP dan diterima oleh Ketua Komisi B DPRP Sumatera Utara Viktor Silaen. 

Aspirasi mereka pun dikatakan sampai saat ini tidak ada terealisasikan. 

Dia berharap pemerintah serius menangani permasalahan Flu Babi tersebut, dengan cara mencari vaksi yang dapat mengatasi Virus H1N1. 

"Kami sudah pernah RDP pada tahun 2019 dengan Komisi B DPRD Sumatera Utara, tapi sampai saat ini aspirasi kami gadak terealisasikan, kami harap pemerintah serius cari solusi dan vaksin untuk mengatasi virus ini,"tandasnya.(Red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini