Asal api ini terungkap setelah Polres Tanah Karo bersama dengan Tim Labfor Polda Sumut melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi sebanyak 16 orang. Hasilnya, polisi menyimpulkan asal api berasal dari dalam rumah korban.
"Ada dua titik api yang terdeteksi cukup besar, cukup parah di dalam rumah tersebut," kata Plh Kapolres Tanah Karo AKBP Oloan Siahaan dari keterangan video yang dikutip dari suarasumut.id, Minggu (30/6/2024).
Dirinya mengatakan saksi kunci yang mereka periksa sempat berupaya menolong korban saat kebakaran terjadi.
"Melakukan upaya untuk menyelamatkan atau menolong orang di dalam rumah, dengan memecahkan kaca etalase atau di sini kita sebut steling tempat menjajakan barang dagangan," ujar Oloan.
Menurut Oloan, di dalam rumah yang dijadikan usaha warung ini terdapat bahan-bahan yang sangat mudah terbakar seperti bensin eceran dan gas elpiji.
Pihaknya juga belum menemukan indikasi kejanggalan terkait dengan kebakaran itu. Polisi juga belum menemukan adanya dugaan keterlibatan pihak lain atas kebakaran ini.
"Kami masih menunggu hasil dari Labfor dari mana penyebab apinya," tukasnya.
Diberitakan, empat orang dalam satu keluarga tewas dalam kebakaran di salah satu bangunan di Jalan Nabung Surbakti, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut).
Korban tewas adalah Sempurna Pasaribu (47), istrinya Efprida Boru Gunting (48), anaknya Sudiinveseti Pasaribu (12) dan cucunya Lowi Situngkit (3).
Beberapa hari sebelum kebakaran maut terjadi, korban disebut tengah menyoroti isu perjudian yang terjadi di sekitar Kabanjahe diduga dikelola oknum aparat.
Almarhum Sempurna menuliskan soal praktik perjudian ini di media online Tribrata TV, media tempatnya menulis dan juga akun facebook pribadi miliknya.(Red)
