Pemprovsu Optimis pelaku UMKM di Taput Calon Pengusaha Muda Berkualitas Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Sebarkan:

Foto: Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut, Dr Naslindo Sirait, SE MM, saat diwawancarai oleh media, di Tarutung. (topjurnalnews.com/bisnur sitompul)
TOPJURNALNEWS.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) optimis, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Tapanuli Utara (Taput) yang ikut dalam program Fast Track Youngpreneur (FYP) tahun 2025 yang digelar di Hotel Hineni, Tarutung, sebagai calon pengusaha muda yang sukses dan berkualitas.

"Kita melihat potensi kabupaten Taput di sektor pertanian, kuliner, pariwisata, jasa dan perdagangan. Bagaimana kita bisa mengangkat wastra menjadi fashion yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Sumut dan Indonesia," ujar Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut, Dr Naslindo Sirait SE, MM, kepada wartawan, Kamis (24/7/2025).

Dikatakannya, potensi sumber daya alam Taput yang sudah diolah dan yang belum diolah sangat luar biasa. Faktor itulah salah satu alasan pihaknya menggelar program tersebut dilakukan di Taput.

Program FYP 2025 ini adalah untuk menciptakan serta mengakselerasi wirausaha muda  maupun wirausaha yang sudah ada untuk lebih meningkat dari sisi manajemen usaha. Termasuk digitilasasi dan juga menembus pasar serta memfasilitasi pembiayaan.

"Jadi, kita harus siapkan kapasitas dan kapabilitas dari UMKM. Hal ini kita lakukan juga di Taput, karena punya potensi pertanian yang mampu diolah, seperti cabe, bawang, nenas, kemiri, jahe, nilam, kemenyan, kapulaga. Bagaimana itu bisa masuk industri kreatif, industri hilirisasinya ada di sana hingga memiliki nilai tambah," ungkap Naslindo.

Naslindo berharap, usai pelatihan ini bisa berdampak baik kepada UMKM di Taput. Berkembang dan memiliki daya saing yang mampu memenuhi kebutuhan domestik ditengah gempuran banyaknya barang-barang konsumsi yang masuk dari luar.

Potensi sumber daya alam Taput ini bisa meningkatkan perekonomian daerah. Meningkatkan pendapatan UMKM itu sendiri, sehingga ekonomi masyarakat juga meningkat.

"Kita ada di sini untuk melatih pengusaha muda dan yang sudah ada supaya mereka lebih profesional, punya kapabilitas, punya kemampuan untuk mengembangkan usahanya," tandas Naslindo.

Sebelumnya, optimisme serupa juga diungkapkan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Taput, Neny Angelina Purba. Karena, kegiatan berharga ini akan memberi dampak positif terhadap iklim dunia usaha.

Neny mengatakan, kegiatan program FYP, patutnya jadi bekal berharga bagi kawula muda untuk berani berinovasi dan menggeluti dunia usaha baru di daerah ini.

"Saya yakin, anak-anak muda Taput yang bergerak di UMKM  bisa menjadi enterpreneur-enterpreneur muda nantinya. Asalkan program pelatihan yang diberikan saat ini memang betul-betul diikuti dengan baik," kata Neny Angelina Purba.

Neny mengapresiasi program FYP 2025 yang digagas oleh Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution. Ia optimis, kegiatan ini sangat bermanfaat dan menjadi motivasi untuk para pelaku UMKM dan pengusaha di Taput.

Ia berharap, kepada 100 peserta pelatihan, agar menjadi ujung tombak  terciptanya pengusaha muda kreatif dan panutan ditengah-tengah masyarakat kelak.

"Bersyukur dan berterima kasih, karena 100 peserta itu masih muda-muda. Ini akan menjadi ujung tombak UMKM  untuk menggerakkan perekonomian. Tahap selanjutnya nanti 50 peserta akan diseleksi di Provinsi," imbuh Neny.

Sekretaris Dinas Koperasi, Perdagangan dan Pasar Taput, Riris Naibaho, menjelaskan kegiatan program pelatihan tersebut dilaksanakan mulai tanggal 21 Juli hingga 25 Juli 2025 di Hotel Hineni, oleh Dinas koperasi dan UMKM Provinsi Sumut.

"Peserta 100 orang dibagi dalam dua kelas, terdiri dari 50 kategori pemula dan 50 kategori mapan. Adapun materi yang disampaikan diantaranya, bisnis plan, fundamental keuangan dan kurasi," jelas Riris Naibaho.

Riris menyebut, pelatihan ini bertujuan untuk membentuk pola pikir dan inovasi bagi pelaku UMKM di Taput. Pelaku UMKM harus melakukan terobosan dengan menggunakan aset intelektual untuk dapat berkembang dan berinovasi.

"Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Taput sangat mengapresiasi Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumut atas pelaksanaan kegiatan ini.Besar harapan kita, dengan pengetahuan yang di dapat para pelaku UMKM ini, nantinya dapat mendongkrak peningkatan perekonomian rakyat," ungkap Riris.

Gubernur Sumut, Muhammad Bobby Afif Nasution, menyatakan akan terus mendorong tumbuhnya kewirausahaan baru dan peningkatan level UMKM. Melalui program FYP 2025, Bobby Nasution mengakselerasi 1.700 UMKM.

UMKM, menurut Bobby Nasution, memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Sumut. Berdasarkan data BPS, 60% populasi Sumut merupakan kelompok usia produktif (sekitar 9 juta jiwa) dan ini merupakan potensi besar untuk kewirausahaan.

“Sekitar 5% dari usia produktif tersebut menjadi wirausaha aktif, berarti ada sekitar 450.000 usaha baru. Kalau usaha tersebut rata-rata butuh 2-3 karyawan maka diperlukan 1,3 juta tenaga kerja, dampaknya itu akan sangat besar, negara maju itu rata-rata sekitar 4,5% populasi produktifnya berwirausaha dan itu saja dampaknya sangat besar," kata Bobby Nasution, saat acara Kick of Program Fast Track Youngpreneur, di Kantor Gubernur Sumut, Jalan Diponegoro Nomor 30, Medan, Senin (26/5/2025).

Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2028-2029 sebesar 8%. Angka ini, menurut Bobby, bisa terwujud bila setiap daerah memberikan kontribusi kuat untuk perekonomian, termasuk Sumut.

“Dari 8% target nasional, kira-kira Sumut berkontribusi 6,8%-7,2% pertumbuhan ekonomi, untuk mencapai itu butuh investasi, kalau hitungan BI Rp 58 triliun (per tahun), hitungan Kadin dan Pemprov Rp 100 triliun, dan itu tidak hanya dari industri besar, tetapi juga dari teman-teman UMKM,” kata Bobby Nasution.

Karena itu, Pemprov Sumut berupaya untuk terus mendorong pertumbuhan dan peningkatan level UMKM. Caranya lewat program-program khusus, kebijakan, pembukaan sentra UMKM, mempermudah akses menjadi mitra pemerintah dan lainnya.

“Pemprov Sumut harus bisa menjaga ekosistem pelaku usaha, dunia usaha khususnya pelaku UMKM ini bisa survive, bisa meningkat, seperti program FYP ini yang bertujuan untuk meningkatkan mental entrepreneur di kalangan anak muda,” kata Bobby Nasution. (bisnur sitompul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini