Aksi demo tersebut digelar, lantaran massa menduga beroperasi ya arena Billiard tersebut melanggar aturan dan tak memiliki izin dari dinas terkait.
Pengamatan wartawan dilokasi, aksi yang didominasi kaum muda dan tokoh Labuhandeli tersebut selain menyampaikan orasi para pendemo juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Dalam aksinya, massa juga sempat membakar ban bekas namun dicegah oleh pihak kepolisian yang memang telah berjaga dilokasi aksi.
Aksi demo gabungan warga tersebut dijalan ketat oleh pihak kepolisian dari Polres Pelabuhan Belawan dan Polsek Labuhan.
Kordinator aksi Jangga Siregar kepada wartawan mengatakan, aksi yang digelar tersebut merupakan bentuk protes atas beroperasinya arena Billiard oasis yang diduga belum memiliki izin dari dinas terkait.
Lebih lanjut disampaikan Jangga Siregar, arena Billiard oasis ini beroperasi sudah melebih jam keamanan yang ditetap pihak kepolisian.
"Kami lihat oasis ini buka dari pagi hingga pagi lagi, sehingga kami kwatir lokasi tersebut juga dijadikan tempat kumpulnya para geng motor,"sebutnya.
"Pembangunan oasis ini dari awal sudah banyak masalah, mulai dari izin pembangunan hingga izin operasional,"tambahnya.
Dalam kesempatan ini, dirinya meminta kepada pemerintah Kabupaten dan Provinsi untuk menertibkan dan menutup arena Billiard oasis.
"Kita minta oasis ini ditutup, apalagi beberapa hari lagi kita memasuki bulan suci ramadhan. Jadi Oasis ini harus tutup untuk menjamin kelancaran umat muslim dalam menjalani ibadah puasa,"harapnya.
Sementara itu, para pendemo bubar setelah menyampaikan orasinya dan berjanji akan datang kembali dengan massa yang lebih banyak bila arena Billiard oasis masih beroperasi.(Tim)
