TOPJURNALNEWS.COM - Untuk mendukung program pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan sektor pertanian, pemerintah kabupaten Tapanuli Utara (Taput) berkolaborasi dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda) untuk percepatan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) pekerja migran.
Foto: Wakil Bupati Taput Deni Lumbantoruan bersama pimpinan LPK, Perseroda dan petani milenial dalam rapat pembahasan program KUR. (topjurnalnews.com/diskominfo taput)
"Pembahasan ini menjadi langkah nyata Pemkab Taput serta tindak lanjut hasil kunjungan kerja ke Kementerian dan Lembaga Tinggi Negara di Jakarta," kata Wakil Bupati Taput, Deni Lumbantoruan, saat membahas program KUR, di ruang rapat kantor Bupati, Senin (3/11/2025).
Dalam rapat tersebut dihadiri oleh LPK Mori Center, LPK Sakura Taput, LPK Daruma 2, LPK Fukerinja, Perseroda dan petani milenial.
Pembahasan diawali dengan paparan program KUR untuk pekerja migran oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Taput Josua Hutabarat. Kemudian, penjelasan pimpinan LPK tentang kondisi pekerja migran yang sudah diberangkatkan dalam beberapa tahun terakhir. Dilanjutkan diskusi dan masukan dari Perseroda serta petani milenial.
Program yang menjadi fokus adalah KUR bagi pekerja migran Indonesia yang telah dianggarkan Presiden RI sekitar Rp 16 juta per orang. Pemerintah membuka peluang kolaborasi dengan empat LPK di Taput agar program tersebut dapat diimplementasikan secara efektif di daerah.
Dikatakan Wakil Bupati, untuk mendukung program tersebut, Deputi Bidang Perniagaan dan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Taput pada 27 November 2025.
“Program pemerintah pusat ini merupakan peluang yang sangat baik bagi pekerja migran Indonesia, termasuk tenaga kerja dari Kabupaten Taput dan harus kita maksimalkan secepatnya," ujar Deni.
Selain itu, dibahas juga program pemberdayaan kelompok tani melalui KUR untuk memberikan bantuan modal kepada 100 orang yang terdiri dari 10 kelompok tani dengan melibatkan petani milenial.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kemandirian ekonomi di sektor pertanian. (bisnur sitompul)