TOPJURNALNEWS.COM - Waduh ada potensi tsunami raksasa ancam daerah selatan pesisir pulau Jawa. Dari pemodelan yang ada, efeknya bisa mencapai pesisir Jakarta.Teks foto : Ilustrasi
Hal ini disampaikan oleh Kepala Laboratorium Geodesi Institut Teknologi Bandung (ITB), Heri Andreas dalam keterangannya beberapa waktu lalu mengatakan dari data Global Navigation Satellite System (GNSS) terdapat akumulasi energi di bagian megathrust Selat Sunda sampai selatan Pulau Jawa. Daerah tersebut seperti Pelabuhan Ratu dan selatan Parangtritis serta selatan Pantai Jawa Timur.
Dari pemodelan, jika gempa terjadi hingga kekuatan mencapai magnitudo (M) 8,7 sampai 9,0 kemungkinan diikuti tsunami raksasa setinggi 20 meter.
Selain itu risiko Jakarta terkena tsunami akan lebih besar, dikarenakan wilayah pesisir sudah berada di bawah laut hingga minus 1 hingga 2 meter.
"Berdasarkan hasil simulasi model, run-up tsunami dapat mencapai sebagian besar Pluit, Ancol, Gunung Sahari, Kota Tua hingga Gajah Mada. Kalau kita perhatikan modelnya ternyata nyaris menyentuh Istana," ujar Heri dalam keterangan tertulis seperti dikutip detikTravel dari CNBC Indonesia, Kamis (9/11/2021).
Dari pemodelan yang dibuat, peran tanggul untuk laut Jakarta sangat penting. Ini bisa berfungsi untuk melindungi Jakarta dari banjir rob hingga ancaman tsunami.
Dia mengatakan fakta ancaman tersebut harus diungkapkan. "Fakta ini mau tidak mau harus diungkap, meskipun terkesan menakut-nakuti," kata Heri.
Selain itu, masyarakat juga diimbau menyikapi risiko tersebut dengan lebih bijak dan waspada. Gempa bumi dan tsunami ada bencana alam yang hampir tidak mungkin dicegah.
Sebelumnya juga, terdapat prediksi potensi gempa besar dan tsunami setinggi 29 meter. Ini diperkirakan akan terjadi di wilayah pantai selatan Jawa, khususnya Jawa Timur.
Selain itu juga pernah ada prediksi dari Tim ITB soal gempa dan tsunami di pesisir Jawa hingga Selat Sunda. Diperkirakan tsunaminya memiliki tinggi 20 meter.
Namun menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum ada teknologi yang dapat memprediksi soal gempa dengan tepat dan akurat. Termasuk soal keakuratan waktu kejadian, tempat dan kekuatan saat gempa terjadi.
BMKG juga mengatakan tidak pernah mengeluarkan prediksi soal bencana tersebut. "Sehingga BMKG tidak pernah mengeluarkan informasi prediksi gempa bumi," mengutip dari laman resmi BMKG.
Indonesia adalah wilayah aktif dan rawan gempa bumi ungkap BMKG. Negara ini punya potensi gempa yang dapat terjadi kapan saja dengan kekuatan yang bervariasi. Pihak BMKG juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(red/dtk)