TOPJURNALNEWS.COM - Puluhan warga yang selama ini menguasai areal HGU No.103 Bulu China mengaku bersyukur dari berterima kasih kepada PTPN 2 yang masih menghargai keberadaan warga dengan memberikan bantuan tali asih.Teks foto : Warga yang sedang menunggu giliran menerima tali asih dari PTPN 2.
"Sangat berterima kasih karena masih diberi bantuan dalam bentuk tali asih. Padahal kami sadar sebagai warga yang salah mencoba menguasai lahan yang bukan hak kami," ujar Misnawati usai menerima tali asih di Posko Tali Asih simpang tiga Dusun 20 Buku China, Minggu siang. Misnawati mengaku, sudah lebih sepuluh tahun berumah di lahan garapan.
Pengakuan yang sama juga diungkapkan Cahaya Beru P, dan suaminya Hendra Surbakti. Tahap awal, pasangan ini menerima tali asih sebesar Rp 56 juta untuk satu gudang dan tiga rumah mereka di areal 33 hektar lahan kelapa sawit yang selama ini mereka kelola. Tahap berikutnya Hendra dan isterinya akan menerima tali asih dari pohon kelapa sawit mereka seluas 33 hektar, yang lahannya dikembalikan ke PTPN 2.
Sementara kek Mustari yang menerima tali asih untuk pengganti 10 Rante tanaman jagung yang diusahainya di areal HGU juga mengaku bersyukur. "Saya bahkan gak nyangka dikasi tali asih. Soalnya tanaman saya memang di lahan HGU. Sangat berterimakasih kepada PTPN 2 dengan pemberian tali asih ini, " ujar kakek 81 tahun yang tinggal di Dusun 20 Buluh China ini.
Sampai Minggu sore proses inventarisasi dan identifikasi warga penggarap yang menguasai lahan di areal HGU No.103 masih terus berlangsung. Bagi warga yang selesai diproses dan dibuktikan areal yang dikuasainya langsung diberikan tali asih dalam bentuk uang kontan oleh tim Tali Asih PTPN 2.
Hasil identifikasi dan verifikasi sampai Minggu siang sudah 97 warga mendaftar di Posko dan sebagian besar juga sudah langsung menerima tali asih. Dengan lancarnya proses identifikasi dan verifikasi akan makin mempercepat proses pembersihan areal HGU No. 103 Bulu China. Karena warga yang sudah menerima tali asih, langsung membongkar bangunan rumah mereka dan mengumpulkan bahan-bahan bangunan yang masih bisa digunakan. Apalagi PTPN 2 juga sudah menyiapkan puluhan truck yang bisa dimanfaatkan warga untuk mengangkut barang-barang mereka meninggalkan areal HGU.
"Warga bisa menggunakan truck-truvk tersebut secara gratis. Ke mana saja mereka minta diantarkan kita siap membantu," ujar salah seorang petugas di Posko Tali Asih.
Menurut data sementara, ada sekitar 150 warga yang selama ini tinggal di areal HGU No. 103 Bulu China. Mereka adalah warga penggarap yang mengusahai dan menguasai areal HGU di bawah 10 hektar. Sebagai juga hanya sebagai pekerja yang menanami areal di luar kelapa sawit sebagai ladang palawija yang mereka tanami untuk menambah penghasilan untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Posko Tali Asih masih terus membuka pendaftaran bagi warga yang ingin mendapatkan tali asih sebagai wujud keperdulian pihak PTPN 2 kepada warga penggarap.(Din/SA)