Kampus Unibas dan Unpas Bandung di Tembaki Gas Air Mata

Sebarkan:

Foto : rekaman cctv saat petugas gabungan TNI Polri melakukan penyisiran di kampus Unibas dan Unpas

TOPJURNALNEWS.COM
- Aksi tindakan preventif aparat kepolisian terhadap dua kampus ternama di Bandung terjadi.

Kali ini pihak kepolisian melakukan penembakan gas air mata ke  Universitas Islam Bandung (Unisba) dan Universitas Pasundan (Unpas), Selasa 2 Agustus 2025 dini hari.

Peristiwa ini terjadi ketika aparat melakukan penyisiran sejumlah pendemo yang melakukan aksi di depan DPRD Jawa Barat.

Kepala Unit Keamana Kampus Unpas, Rosid, menceritakan bahwa kejadian semalam sangat tidak terduga karena sebenarnya massa dari kalangan mahasiswa yang melakukan aksi sudah mendapatkan perawatan dari tim medis hingga sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah pukul 21.00 kampus mulai lengang dan mahasiswa sebagian sudah pulang bahkan penjaga kampus pun sudah ganti jadwal secara bergiliran.

Namun, ketika pukul 23.00 WIB hingga 23.30 WIB mulai ramai adanya kasus penembakan gas air mata di jalanan. Ini dikarenakan massa dari berbagai elemen yang mayoritas menggunakan pakaian hitam-hitam dipukul mundur oleh aparat kepolisian hingga mengarah ke dua kampus ini termasuk Unpas.

"Di sini saya kan membuka gerbang itu buat perintah pimpinan kan kemanusiaan dibuka aja gak apa-apa, tapi yang datang bukan korban aja jadi karena dipukul mundur dari Gasibu arahnya kan ke sini, ke Dago, dari Sulanjana jadi ke sini, semua itu bukan mahasiswa Unpas aja yang kumpul di sini," kata Rosid saat diwawancara, Selasa (2/9/2025).

Sejumlah mahasiswa yang terluka dan pingsan langsung dibawah ke dalam kampus untuk mendapatkan perawatan.

"Ada sejumlah mahasiswa dan sekuriti yang menjadi korban akibat aksi tersebut,"ucapnya.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan saat dihubungi wartawan, Selasa (2/9/2025) mengatakan kejadian ini dipicu karena aparat lebih dulu dilempar bom molotov ketika melintas di sekitar kampus.

"Ketika kami mendekati Tamansari, dekat kampus Unisba dan Unpas, unit patroli ini mendapatkan penyerangan oleh oknum-oknum tertentu yang diduga berasal dari mahasiswa, dengan menggunakan molotov," katanya.

Menurutnya, saat kejadian polisi sedang melakukan patroli gabungan bersama TNI untuk melakukan pengamanan pascademonstrasi. 

Aparat pun menyisir setiap jalan di Kota Bandung dalam rangka menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat sehingga aktivitas bisa berjalan tentram.

Sayangnya, ketika melintas jalan Tamansari dan mendapatkan adanya serangan polisi langsung melakukan upaya preventif untuk mempertahankan diri, di antaranya dengan melemparkan gas air mata.

"Intinya, kami hanya melakukan pertahanan dari serangan anak-anak yang diduga merupakan kelompok anarko yang tergabung di Unpas dan Unisba," kata Hendra.

Dia menegaskan bahwa aparat hanya menjaga keamanan dan tidak sampai masuk ke dalam kampus untuk melakukan aksi penyerangan.

"Setelah lokasi tersebut dapat dikuasai dan penyerangan terhadap patroli gabungan berhenti, kami melanjutkan patroli kembali dan situasi kembali berjalan dengan baik," paparnya.

Hendra menegaskan, informasi ajakan dan berita yang menyebutkan bahwa kelompok mereka diserang terlebih dahulu oleh kepolisian maupun TNI adalah tidak benar, itu hoaks.

Jarak petugas dengan kampus kurang lebih 200 meter dari kampus Unisba. Tidak ada pula tembakan flash bomb yang diarahkan ke kampus, semuanya diarahkan ke jalan raya, tempat kelompok berpakaian hitam berkumpul dan melakukan pembakaran serta menghadang jalan.

"Kami akan lawan hoaks ini dan terus melakukan upaya hingga kelompok-kelompok anarko, anarkis ini dapat diberantas di Kota Bandung yang kita cintai dan Jawa Barat yang istimewa ini," kata dia.(IDN Times)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini