Keberadaan Sekber Mempertahankan NKRI Resahkan Warga Helvetia

Sebarkan:

Teks foto : Poster besar Sekber Mempertahankan NKRI di depan emplasmen kebun Helvetia yang dinilai provokatif dan meresahkan warga Helvetia.
TOPJURNALNEWS.COM - Keberadaan posko Sekber Mempertahankan NKRI untuk Negara dan Masyarakat yang didirikan di wilayah Dusun I, semakin hari makin meresahkan masyarakat Desa Helvetia, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang.

Keberadaan kelompok yang diinisiasi "IK" dinilai dapat menimbulkan kericuhan di tengah masyarakat.

Menurut keterangan, posko ini berdiri setelah "IK" tidak bisa mempertahankan rumah dinas pensiunan PTPN-2 yang sebelumnya disewa IK untuk tempat usaha. 

Setelah sewa kontrak IK habis, penghuni rumah mengembalikan asset pertapakan rumah tersebut ke PTPN-2. 

Menurut Rahnawati, istri almarhum Sumadyo, rumah dinas  suaminya  yang disewa IK habis masa kontraknya pada 1 Juni 2021.

Namun IK menolak meninggalkan tempat itu, dan ironisnya  malah ingin menguasai lahan tersebut. Akibatnya sempat terjadi aksi penolakan ketika lahan tersebut dikosongkan, namun pihak Rahmawati tetap mengembalikan lahan tersebut ke PTPN-2 Karena memang akan dimanfaatkan untuk pembangunan Kota Deli Megapolitan kerjasama PTPN-2 dengan Ciputra group.

Masyarakat Desa Helvetia, khususnya warga Dusun I dan II yang sebagian adalah warga pensiunan PTPN-2 merasa resah karena belakangan muncul posko Sekber NKRI yang mengklaim lahan bekas emplasemen kebun Helvetia seluas 7 hektar adalah eks HGU yang harus diserahkan kepada warga. Apalagi di areal tersebut berdiri Musholla dan Rumah Adat  Melayu.

" Setahu kami tidak pernah ada Musholla apalagi rumah adat Melayu di lokasi ini," ujar salah seorang warga Dusun I. 

Lanjut warga, Yang ada adalah 24 unit Rumah Dinas yang kemudian diserahkan kembali ke PTPN-2 sebanyak 20 unit setelah diberikan uang Tali Asih dan SHT (Santunan Hari Tua). Karena itu warga keberatan di lokasi tersebut didirikan posko Sekber Mempertahankan NKRI untuk Negara dan Masyarakat dengan memajang poster besar yang berisi kalimat provokatif dan meresahkan warga Helvetia. Anehnya ketika pihak PTPN-2 melakukan pembersihan dituding bertindak anarkis.

Salah seorang tokoh pemuda  Desa Helvetia yang juga anggota Badan Permusyaratan Desa (BPD) Herry Suhendra SH mengatakan,  selaku warga yang berdomisili di sekitar Lokasi lahan Emplasemen Perkebunan Helvetia, merasa tidak nyaman dan resah dengan aksi yang dilakukan  oknum Kadus II-A IK karena menimbulkan kegaduhan dan keonaran yang tentunya dapat menyebabkan terjadinya bentrok fisik antara pekerja PTPN II, warga  dengan kelompok IK. 

Terkait kondisi di atas menurut Herry, warga Dusun I dan II, berinisiatif  membuat surat pernyaataan sikap yang ditujukan kepada Bupati Deli Serdang, Kapoldasu, Kapolres KP3 Belawan, Kapolsek Labuhan Deli, Pangdam I/BB, Dandim 0201/BS dan Danramil 0201-12/HP, Camat Labuhan Deli, dan Kepala Desa Helvetia, untuk menindak tegas "IK" karena dinilai menjadi pemicu keonaran di tengah  masyarakat saat ini. (Red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini