Tokoh Kelompok Tani Batang Beluh Amiruddin Menyerah dan Kembalikan 80 Hektar Lahan Garapan ke PTPN 2

Sebarkan:

Teks foto : Amiruddin tokoh penggarap kelompok tani Batang Beluh  penerus Haji Ramli
TOPJURNALNEWS.COM - Amiruddin, tokoh sentral kelompok tani Batang Beluh, areal HGU No.103 Bulu China akhirnya menyerah dan mengembalikan dengan ikhlas 80 hektar lahan kelapa sawit yang selama ini dikuasainya.

Kepada tim pembersihan yang menemuinya di tempat tinggalnya di pinggir areal seluas 80 hektar yang selama ini dikelolanya, lelaki setengah baya itu mengakui dengan terus terang  bahwa mereka selama ini salah telah menguasai lahan yang bukan milik mereka. "Ini memang lahan PTPN 2. Saya akui itu," katanya terus terang.

Menurut Amiruddin, sebenarnya sejak awal hanya 70 hektar lahan HGU yang mereka garap, di era Haji Ramli sebagai Ketua Kelompok Tani. Namun kemudian Haji Ramli terus memperluas areal garapan dan melibatkan pihak-pihak lain di luar Bulu China, termasuk sejumlah tokoh-tokoh politik di Sumatera Utara dan Kota Binjai. Bahkan nama-nama tokoh Parpol disebutkan ikut memiliki lahan garapan di Bulu China, meski tidak bisa dibuktikan kebenarannya. 

Amiruddin pun yang sejak awal sudah ikut dalam kelompok Haji Amiruddin, tidak tahu persis siapa saja nama-nama tokoh yang dilibatkan Haji Ramli untuk melancarkan proses penguasaan lahan HGU Bulu China  di awal tahun 2000-an itu. Menurut data yang diperoleh saat itu sedikitnya ada 700 nama yang tergabung dalam Kelompok Tani Pasar 6-7 Batang Beluh. 

Teks foto :Areal lahan Amiruddin di sekitar tempat tinggalnya. 
Bahkan beberapa nama di antaranya tercatat sebagai anggota DPRD Sumatera Utara. Namun kebenaran nama-nama ini tidak pernah bisa dikonfirmasi. Apalagi kemudian di lapangan pemilik lahan-lahan garapan yang ditanami kelapa sawit ternyata adalah pemilik modal yang berasal dari Binjai, Medan dan Langkat. Satu di antaranya adalah GG yang diketahui sebagai salah seorang anggota DPRD kota Binjai.

"Kami memang salah, menguasai lahan yang bukan milik kami tapi milik PTPN 2. Kami jelas salah, karena itu saya dan kawan-kawan penggarap  pasrah dan ikhlas  untuk mengembalikan lahan ini kepada PTPN 2. Dan kami hanya berharap adalah secuil pengertian kepada kami yang sudah ada di sini belasan tahun, agar bisa kami manfaatkan untuk meneruskan kehidupan kami di tempat lain, " cetus Amiruddin.

Sementara itu sampai Minggu siang, proses pembersihan areal HGU masih berlangsung dengan kondisi yang sangat kondusif. Puluhan alat berat beko dan doser yang bekerja secara simultan sudah mengarah ke areal paling Utara yang berbatasan dengan Desa Kota Datar. " Mudah-mudahan hari ini bisa kita selesaikan pembersihan areal seluas 80 hektar, sehingga target penyelesaian pembersihan bisa lebih cepat dari rencana. Bisa jadi Senin besok klar seluruhnya," ujar Kabag Hukum PTPN 2 Ganda Wiatmaja yang terus memonitor proses pembersihan lahan HGU No 103 Kebun Bulu China itu.(SA)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini