Petani di Simardangiang Pahae Julu Kembangkan Kemenyan Jadi Minyak Wangi

Sebarkan:

Foto: Untung Sitompul, Ketua Koperasi Pature Huta Simardangiang (topjurnalnews.com/bisnur sitompul)
TOPJURNALNEWS.COM - Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), di Desa Simardangiang, Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, melakukan terobosan dengan mengembangkan home industri minyak wangi atau parfum berbahan baku ekstrak resin pohon kemenyan hasil sadapan petani setempat.

UMKM yang bernaung dalam koperasi Pature Huta Simardangiang, berupaya mengangkat harkat nilai ekonomis  kemenyan menjadi minyak wangi dengan sistem ekstraksi penyulingan, dan ekstraksi pelarut organik.

Dengan menggunakan merek parfum PHS (Pature Huta Simardangiang), koperasi ini sudah memulai produksi sejak tahun 2024 dengan jumlah terbatas akibat kemampuan pengembangan usaha yang cukup terbatas.

Ketua Koperasi Pature Huta Simardangiang, Untung Sitompul menjelaskan, kemampuan dasar dalam mengekstraksi resin kemenyan mereka tekuni sejak tahun 2023 setelah memperoleh pendampingan pertama dari Green Justice Indonesia (GJI), hingga membawa Badan Riset dan Inovasi Nasional ke Desa Simardangiang.

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak sebagai pemdamping untuk mendapatkan legalitas hutan adat, hingga Desa Simardangiang mendapatkan surat keputusan dari Bupati Taput dan Kementerian Kehutanan.

"Kami memperoleh peralatan ekstraksi ini sebagai alat pengolahan resin kemenyan senilai tiga ratusan juta rupiah adalah atas bantuan dan partisipasi AMAN Tano Batak dan GJI," ujar Untung Sitompul, Kamis (10/7/2025).

Dikatakannya, ketiga lembaga itu hadir melakukan pendampingan dan melakukan pelatihan ektraksi didasari kepedulian untuk melestarikan lingkungan hidup khususnya tanaman endemik kemenyan di Desa Simardangiang.

Ia juga menuturkan kendala dan  harapan terkait pengembangan usaha koperasi yang dia pimpin. Ia berharap kehadiran bapak angkat dalam pengembangan usaha yang mereka rintis.

Kendala keterbatasan permodalan, promosi produk, keterampilan tenaga teknis dan keterbatasan peralatan laboratorium ekstraksi resin kemenyan.

"Kami membuka pintu dan berharap kerjasama dari pihak ketiga seperti hadirnya bapak angkat baik dari pemerintah daerah atau pihak swasta," imbuhnya.

Sementara Kepala Desa Simardangiang, Tampan Sitompul, yang juga pembina Koperasi Pature Huta Simardangiang, berharap usaha yang mereka rintis memperoleh dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Dengan tujuan, untuk peningkatan kesejahteraan warganya yang didominasi 99 persen menggantungkan hidup dari perkebunan kemenyan.

"Semangat hilirisasi kemenyan yang digagas Bupati Taput Jonius Taripar Parsaoran Hutabarat, saat ini sebagai produk unggulan Taput sangat kami apresiasi. Terobosan ini merupakan peluang peningkatan kesejahteraan petani kemenyan di Taput," kata Tampan Sitompul.

Tampan Sitompul menambahkan, usaha penyadapan getah kemenyan di desanya merupakan kearifan lokal yang dirintis dan dikelola nenek moyang mereka sejak ratusan tahun silam.

Rata-rata setiap kepala keluarga di Desa Simardangiang mengelola sekitar dua hektar lahan kemenyan yang dirintis sejak dahulu kala di tanah ulayat Simardangiang. (bisnur sitompul)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini